PENGELASAN PELAT PADA POSISI DI ATAS KEPALA
Sama halnya dengan prosedur pengelasan pada posisi di bawah tangan, horizontal dan Vetikal, maka prosedur pengelasan pada posisi di atas kepala yang dilakukan secara benar dan sesuai merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis. Oleh sebab itu sebelum dilakukan pengelasan, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu prosedur pengelasannya agar proses dan hasil las dapat mencapai standar yang diharapkan.
Prosedur Umum
Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan setelah pengelasan adalah meliputi hal-hal berikut ini :
- Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.
- Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
- Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.
- Pakai pakaian kerja yang aman.
- Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.
- Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja.
- Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.
- Konsentasi dengan pekerjaan.
- Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol.
- Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
- Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
- Matikan mesin las bila tidak digunakan.
- Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang dipakai pada tempatnya.
Persiapan Bahan Las
Persiapan bahan las pada prinsipnya tidak berbeda untuk tiap posisi pengelasan, baik persiapan sambungan tumpul ( butt ) maupun untuk sambungan sudut ( fillet ), kecuali WPS untuk pekerjaan tertentu menghendaki lain. ( Metode-metode persiapan tersebut juga telah dibahas pada TLBM-001, TLBM-002 dan TLBM-003 ).
- Pembuatan Kampuh Las
- Pembuatan kampuh las dapat di lakukan dengan beberapa metode, tergantung bentuk sambungan dan kampuh las yang akan dikerjakan.
- Metode yang biasa dilakukan dalam membuat kampuh las, khususnya untuk sambungan tumpul dilakukan dengan mesin atau alat pemotong gas (brander potong).
- Mesin pemotong gas lurus (Straight Line Cutting Machine) dipakai untuk pemotongan pelat, terutama untuk kampuh-kampuh las yang di bevel, seperti kampuh V atau X, sedang untuk membuat persiapan pada pipa dapat dipakai Mesin pemotong gas lingkaran (Circular Cutting Machine) atau dengan brander potong manual atau menggunakan mesin bubut.
- Namun untuk keperluan sambungan sudut ( fillet ) yang tidak memerlukan kampuh las dapat digunakan mesin potong pelat (guletin) berkemampuan besar, seperti Hidrolic Shearing Machine.
Adapun pada sambungan tumpul perlu persiapan yang lebih teliti, karena tiap kampuh las mempunyai ketentuan- ketentuan tersendiri, kecuali kampuh I yang tidak memerlukan persiapan kampuh las, sehingga cukup dipotong lurus saja.
- Kampuh V dan X ( Single Vee dan Double Vee )
- Untuk membuat kampuh V dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Potong sisi plat dengan sudut ( bevel ) antara 30 - 35°
Gambar 1 : Pembuatan Bevel 1
b. Buat "root face" selebar 1 - 3 mm secara merata dengan menggunakan mesin gerinda dan/atau kikir rata. Kesamaan tebal/lebar permukaan "root face" akan menentukan hasil penetrasi pada akar ( root ).
Gambar 2 : Pembuatan Bevel 2
2. Kampuh U dan J.
Pembuatan kampuh U dan J dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Melanjutkan pembuatan kampuh V (Single Vee) dengan mesin gerinda sehingga menjadi kampuh U atau J.
b. Dibuat dengan menggunakan teknik "gas/ flame gouging", kemudian dilanjutkan dengan gerinda dan /atau kikir.
Setelah dilakukan persiapan kampuh las, baru dirakit (dilas catat) sesuai dengan bentuk sambungan yang dikerjakan.
3. Las Catat
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat (tack weld) adalah sebagai berikut :
· Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat.
· Pada sambungan sudut cukup di las catat pada kedua ujung sepanjang penampang sambungan ( tebal bahan tersebut ).
Bila dilakukan pengelasan sambungan sudut ( T ) pada kedua sisi, maka konstruksi sambungan harus 90° terhadap bidang datarnya. Bila hanya satu sisi saja, maka sudut perakitannya adalah 3° - 5° menjauhi sisi tegak sambungan, yakni untuk mengantisipasi tegangan penyusutan / distorsi setelah pengelasan.
Gambar 3 : Persiapan Sambungan T
· Pada sambungan tumpul kampuh V, X, U atau J perlu dilas catat pada beberapa tempat, tergantung panjang benda kerja.
Untuk panjang benda kerja standar untuk uji profesi las (300 mm) dilakukan tiga las catat, yaitu kedua ujung dan tengah dengan panjang las catat antara 15 -30 mm atau tiga sampai empat kali tebal bahan las. Sedang untuk panjang benda kerja dibawah atau sama dengan 150 mm dapat dilas catat pada kedua ujung saja.
Untuk panjang benda kerja standar untuk uji profesi las (300 mm) dilakukan tiga las catat, yaitu kedua ujung dan tengah dengan panjang las catat antara 15 -30 mm atau tiga sampai empat kali tebal bahan las. Sedang untuk panjang benda kerja dibawah atau sama dengan 150 mm dapat dilas catat pada kedua ujung saja.
Gambar 4 : Persiapan Sambungan Tumpul Kampuh V
Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda
Penempatan bahan pada pengelasan pelat posisi di atas kepala adalah penempatan di mana bidang yang dilas mendatar dan memanjang pada bidang horizontal, tetapi bahan las adalah kebalikan dengan posisi di bawah tangan ( flat ). Peletakan bahan tersebut harus cukup kuat, sehingga tidak bergerak saat dilakukan pengelasan. Untuk hal tersebut, dapat diklem dengan C-clem atau dilas catat pada suatu dudukan
Gambar 5 : Penempatan/ peletakan Bahan dan Elektroda Posisi di Atas Kepala
Arah dan Gerakan Elektroda serta Urutan Pengelasan
Arah pengelasan ( elektroda ) pada proses las busur manual pada posisi tegak terdiri dari: arah naik dan arah turun, di mana penerapan kedua arah pengelasan tersebut harus mengacu pada tuntutan pekerjaan atau WPS pengerjaannya.
Dalam hal ini, yang terpenting adalah sudut elektroda terhadap garis tarikan elektroda sesuai dengan ketentuan ( prosedur yang ditetapkan ) dan busur serta cairan logam las dapat terlihat secara sempurna oleh operator las.
Pada sambungan sudut atau T posisi di atas kepala, secara umum tidak dilakukan ayunan/ gerakan elektroda ( hanya ditarik ) dengan sudut yang sesuai dengan prosedurnya.
Gambar 6 : Arah dan Gerakan Elektroda pada Sambungan T
Sedangkan pada sambungan tumpul posisi di atas kepala, secara umum dilakukan gerakan/ayunan elektroda sbb :
Gambar 7 : Arah dan Gerakan Elektroda pada Sambungan
Berikut ini salah satu contoh urutan pengelasan sambung tumpul kampuh V posisi di atas kepala :
Gambar 8 : Urutan Pengelasan
Video Posisi Pengelasan 4F :
Video Posisi Pengelasan 4G :
Untuk Bahan Referesi Belajar silahkan buka link :
MENGELAS PELAT POSISI DI ATAS KEPALA OVERHEAD DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL
Kuis : Ulangan Harian 3
136 Comments
Dalam materi itu ada yang tidak dijelaskan secara detail yaitu bagaimana cara menggunakan mesin Circular Cutting Machine yang digunakan untuk memotong pipa mohon di perjelas pak
ReplyDeleteUntuk mesin Circular Cutting Machine yang digunakan untuk memotong pipa tidak kita gunakan pada kegiatan KBM Pengelasan Posisi 4F dan 4G Hasrul, nanti pada pelajaran Pengelasan Pipa baru akan kita bahas, itu sebabnya tidak dibuat detail pada materi ini ya, intinya penggunaan Mesin Pemotong Pipa (Melingkar) itu tidak beda mekanisme kerjanya, hanya saja pada pemotongan dengan mesin ini akan tidak bergerak lurus tetapi melingkar, bagamana Hasrul ?
DeleteOh baik pa saya paham terima kasih
DeleteDidalam Vidio pengelasan 4F dan 4G diatas,posisi yang di gunakan dengan cara berdiri. Apakah dalam pengelasan 4F dan 4G bisa di lakukan dengan posisi duduk?
ReplyDeleteBisa saja Siti Rahmah, untuk melaksanakan pengelasan posisi 4F atau 4G ini sesuaikan dengan kondisi tempat yang ada, bila tidak memungkinkan bisa saja sambil jongkok ya jika perlu.
DeletePada sambungan tumpul perlu persiapan yang sangat teliti, karena tiap kampuh las mempunyai ketentuan -ketentuan tersendiri, kecuali kampuh I. Mengapa kampuh I tidak memerlukan persiapan kampuh las,sehingga cukup dipotong saja
ReplyDeleteKampuh I biasanya digunakn untuk pelat2 tipis Yola, jadi tidak serumit dalam mempersiapkan pengelasan pada pelat tebal yang bisa kita gunakan kampuh V, U dan sebagainya, untuk kampuh V dengan tebal pelat 10 mm misalnya harus kita buat terlebih dahulu bevelnya agar hasil pengelasan sesuai dengan kriteria yang dikehendaki. Bagaimana Yola ?
DeleteOh seperti itu terimakasi pak atas penjelasannya
DeleteSaya sudah mengerjakan kuis ulangan harian 3 pak dan alhamdulillah nilai saya 100.
DeleteKeterangan diatas hanya menjelaskan kampuh V dan kampuh X yang disertai gambar,, tetapi tidak pada kampuh U dan J yang tidak disertai gambar. Apakah ada perbedaan pengelasan antara kampuh U dan Kampuh J
ReplyDeleteTentu ada perbedaannya Titis, pada pembutan Kampuh U dan J dapat dilakukan dengan 2 cara, 1. Melanjutkan pembuatan kampuh V (Single Vee) dengan mesin gerinda sehingga menjadi kampuh U atau J dan 2. Dibuat dengan menggunakan Teknik “Las Potong/Gas Gouging”, kemudian dilanjutkan dengan gerinda dan atau kikir, jadi berbedakan caranya bila kita membuat kampuh V dan X yang lebih mudah yang biasa kalian lakukan dalam praktek.
DeleteOhh seperti itu pak. Baik saya sudah mulai mengerti tentang kampuh U dan J. Terimakasih pak telah dijelaskan
DeleteAllhamdulilah pak saya sudah mengerjakan ulangan harian ke 3,, dan mendapat hasil yang maksimal dengan nilai 100
DeletePada saat saya mengelas 3G,saat filer saya mengunakan ayunan zig zag.Apakah pada posisi 4G ini saat mengerjakan filer sama dengan 3G atau ada ayunan lain ?
ReplyDeleteUntuk awal latihan sebaiknya Imam menyelesaikan job 4G itu gunakan tanpa ayunan, tetapi sebenarnya tidak masalah dengan ayunan tergantung dari perencanaan pengelasan yang Imam buat, hal ini terkait dengan banyak layer/jalur las yang akan dibuat sesuai dengan ketebalan bahannya.
DeleteDari pernyataan bahan belajar di atas standar uji profesi las 300 mm dilakukan las catat tiga yaitu kedua ujung dan tengah sedangkan 150 mm hanya kedua ujung saja apa maksud 300 mm dan 150 mm mohon penjelasan lebih lanjut pak apa dampaknya
ReplyDeleteSaya Divya bharati
DeletePrinsipnya makin panjang bahan yang akan kita las makin banyak las catat yang kita buat guna mencegah terjadinya perubahan bentuk (distorsi) pada benda kerja, jadi untuk panjang bahan 300 mm biasanya kita gunakan 3 titik las catat sedangkan untuk benda kerja 150 mm cukup hanya dikedua ujungnya saja, demikian Divya ?.
DeleteSetelah saya menyaksikan vidio pengelasan 4F, elektroda yang digunakan adalah E 7018, apakah bisa menggunakan elektroda selain E 7018
ReplyDeleteUntuk pengelasan posisi 4F bisa saja kita gunakan elektroda lain, misalnya E 6013 yang merupakan elektroda untuk pekerjaan umum, dalam praktek ini Abdullah disarankan untuk menggunakan berbagai macam elektroda sesuai dengan kebutuhannya karena masing2 elektroda akan berbeda juga komposisi bahannya agar nanti setelah terjun ke pekerjaan sebenarnya Abdullah sudah bisa dan mampu memilih elektroda sesuai jenis logam yang akan dilas, bagaimana Abdullah penjelasan bapak ?
DeleteBaik pak, saya dapat memahami penjelasan yang bapak berikan
DeleteTerimakasih
This comment has been removed by the author.
DeleteAlhamdulillah saya sudah melakukan ulangam harian ke 3 dan alhamdulillah juga berkat belajar dari modul yang sudah disediakan saya bisa mendapatkan nilai 100
DeleteTerimakasih Pak
Untuk mendapatkan sudut hasil las yang baik pada jalur 1,2, dan 3 posisi 4F harus seperti apa, atau cara yang digunakan sama seperti posisi 2F Pelat
ReplyDeleteCoba Bagus pelajari lagi ya Parameter Pengelasan itu agar hasil las kita sesuai dengan WPS, jadi banyak faktor itu bukan hanya semata masalah sudut pengelasannya, untuk sudut pengelasan 4F yang baik perhatikan lagi gambar di materi pelajaran, pada jalur 1 kita buat 45 derajat, jalur 2 kita gunakan sudut antara 60-70 derajat dan jalur 3 kita gunakan sudut antara 30-40 derajat, lebih jelasnya dilihat kembali gambar di materi ya.
DeleteOke sekarang saya paham pak, terima kasih atas ilmunya.
Deletepada saat saya mengelas 3G, saat capping saya menggunakan ayunan zigzag, apakah boleh menggunakan ayunan zigzag pada capping 4G?
ReplyDeleteini saya Raihan Ramadhan
DeleteLihat lagi jawaban bapak yang ditanyakan Imam Mulyadin ya di atas ya ...
DeleteSetelah saya melihat video posisi pengelasan 4G ini, saya jadi tahu cara mengelas posisi 4G dengan benar. tapi kurang detail dibagian root (penembusan). Jadi apakah saya harus mencontoh video ini atau tetap mengikuti cara yang telah dijelaskan oleh guru saya?
ReplyDeleteSebaiknya ikuti yang sudah dijelaskan gurunya ya, nanti bila gurunya sudah menyatakan kompeten terhadap hasil las Rendy silahkan bisa berimprovisasi untuk mendapatkan hasil las sesuai dengan kriteria ...
DeleteDari pernyataan bahan belajar di atas standar uji profesi las 300 mm dilakukan las catat tiga yaitu kedua ujung dan tengah sedangkan 150 mm hanya kedua ujung saja apa maksud 300 mm dan 150 mm mohon penjelasan lebih lanjut pak apa dampaknya
ReplyDeleteIni saya Divya Bharati pak
DeletePanjang benda kerja standar untuk uji profesi las 300mm, tapi di sekolah 100mm apakah akan mengurangi kualitas las?
ReplyDeleteAlhamdulillah pak saya mendapatkan nilai ulangan harian 3 yaitu 90 dari 100, saya akan belajar lagi supaya mendapatkan nilai yang lebih bagus.
DeleteUntuk pengelasan posisi 4g root saat ingin melakukan penyambungan tetapi tidak terdapat keyhole lebih baik bisa dilanjutkan atau tidak pak?
ReplyDeleteini saya Zaharuddin Gemilang
DeleteTerdapatnya key hole (lubang kunci) dalam pengelasan 4G itu adalah salah satu indikator proses pengelsanmu benar Zahrudin, jadi bila tidak kelihatan key hole bisa agak diayun elektrodanya agar terbentuk lagi, nah bila tidak ada key hole sama sekali yang biasanya root gapnya terlalu kecil atau berubah karena las catatnya tidak kuat ya sebaiknya hentikan pengelasan agar kesalahan tidak makin parah karena itu untuk pelat tebal akan berdampak tidak terjadinya penembusan sesuai dengan standar pengelasan, bila terlau parah harus dibongkar dan dilas ulang, tetapi bila masih sedikit bisa diperbaiki dengan cutting disck misalnya ...
DeleteDalam Mengelas 3G,saat saya mengerjakan root hanya di tarik dan sedikit di tekan.Apakah pada posisi 4G ini sama dengan posisi 3G (hanya di tarik dan sedikit di tekan)atau ada ayunan lainnya untuk root ?
ReplyDeleteSaya sudah mendapatkan nilai 100 dari materi 4F dan 4G.Saya akan menempelajari lagi supaya bisa konsisten dalam pembelajaran 4F dan 4G.
DeleteSilahkan lihat jawaban yang bpk berikan ke Imam ya Agung, pada prinsipnya pada sa'at mengelas root atau akar yang harus diperhatikan adalah konstannya gerakannya apabila di tarik dan jaga key hole nya, bila key holenya tidak ada gerakan elektrodamu bisa di ayun setengah lingkaran atau lingkaran agar key holenya tetap terbentuk ya ....
Deletedari hasil yang telah saya baca,mengapa untuk panjang benda kerja uji profesi las 300mm dapar dilakukan las catat sebanyak 3kali, sedangkan panjang benda kerja dibawah 150mm hanya dapat dilas catat pada kedua ujung saja, bisakah bapak menjelaskan mengapa?
ReplyDeletePenempatan bahan pada pengelasan pelat posisi diatas kepala adalah penempatan dimana bidang horizontal, tetapi bahan las adalah kebalikan dengan posisi di bawah tangan (flat). Mengapa posisi pengelasannya harus kebalikan dari posisi dibawah tangan dan posisi diatas kepala.
ReplyDeleteIni saya Bela Nanda pak
DeletePada saat saya melakukan praktek dalam mengelas Posisi 4F Jalur pertama Saya menggunakan Sudut 45° Sesuai Materi tertulis diatas namun hasilnya Elektroda Mencair tidak sesuai sudut apakah salah dalam sudut mengelas saya atau Tarikan pengelasan saya yg tidak tepat?
ReplyDeletePada modul pembelajaran mengelas 4G root menggunakan volume 1 elektrode penuh, namun pada saat saya praktek mengelas 4G, dengan tebal plat 6mm,panjang plat 10cm dan menggunakan elektroda berdiameter 2,6mm,saya mengerjakan root menghabiskan 1 volume elektroda penuh namun hasilnya kurang kompeten, bagaimana agar hasil root kompeten?
ReplyDeleteLink yang telah saya baca gerakan elektroda sambungan sudut posisi diatas kepala secara umum tidak dilakukan ayunan (hanya ditarik) tapi gerakan elektroda yang saya praktikan adalah 3 jalur dan gerakan ayunan maju mundur karena tidak memungkinkan jika hanya ditarik. Bagaimana pendapat bapak jika saya tetap terapkan gerakan ayunan maju mundur tersebut?
ReplyDeleteSaya sudah mengerjakan UH-3 kemarin dengan nilai 90 pak, tetapi masih ada yang salah mungkin kurang memahami soal tersebut. Terimakasih bapak telah memberikan referensi modul pelajaran las busur manual (SMAW).
DeletePada saat melakukan pengelasan di tempat indistri,dari keempat kampuh las (kampuh V,kampuh X Kampuh U,Kampuh J, apakah keempat kampuh tersebut sering digunakan?
ReplyDeleteSaya Sudah Mengerjakan UH 3 Kemarin Pak,dengan Nilai 90.Saya Akan Belajar Lagi Agar Kedepannya Saya Bisa Lebih Maksimal.
DeleteSetelah saya melihat video pengelasan posisi 4G saya harus melakukan persiapan apa saja yang diperlukan sebelum proses pengelasan agar hasilnya kompeten dan apakah hanya bisa menggunakan elektroda E 7016 apakah bisa menggunakan E 7018
ReplyDeleteSetelah saya membaca pembelajaran diatas saya melihat gambar pengelasan posisi 4f mengunakan ayunan dari kiri ke kanan tapi bolehkah ayunan itu dilakukan dari kanan ke kiri
ReplyDeleteIni saya jibril ariel islamay
DeletePada posisi 4G Vidio yang ada di modul /blog bagian root saat ingin melakukan penyambungan digerinda terlebih dahulu sampai berbentuk turunan , tujuan di buatnya turunan pada pengelasan 4G untuk apa
ReplyDeleteAlhamdulillah pak ulangan harian 3 saya mendapatkan nilai 100 saya akan lebih giat lagi belajarnya
DeleteJika saya melakukan pengelasan 4G Jalur 2 Filler saya melakukan gerakan zig zag , agar terlihat rapih saya memperhitungkan setiap zig-zag saya hitung dalam 2 detik, apakah itu dapat menghasilkan las yang bagus?
ReplyDeletePada saat pengelasan root tidak ayun. Tetapi bila benda kerjanya termakan. Apakah harus diayun atau tidak?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteAllhamdulilah saya sudah mengerjakan uh 3 dengan nilai 100
DeleteSaat saya melakukan proses pengelasan 4G bagian capping sisi sampingnya termakan, hal tersebut disebabkan oleh apa
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaat saya ingin membuat kampuh las 4G saya akan menggunakan alat pemotong gas(brander potong) apakah ada cara lain untuk membuat kampuh 4G selain dengan brander potong?
ReplyDeleteDari materi yang saya baca diatas, dijelaskan alat yang digunakan untuk memotong plat yaitu straight line cutting machine dan alat pemotong pipa yaitu circular cutting machine, apakah ada alat lainnya untuk pemotongan benda tersebut?
ReplyDeleteDari materi yang saya baca diatas, dijelaskan alat yang digunakan untuk memotong plat yaitu straight line cutting machine dan alat pemotong pipa yaitu circular cutting machine, apakah ada alat lainnya untuk pemotongan benda tersebut?
ReplyDeleteProsedur yang harus dilakukan setiap akan mengelas posisi 4G memeriksa sambungan-sambungan kabel elektroda dan kabel massa. Harus diyakinkan bahwa setiap sambungan terpasang secara benar dan rapat. Jika kabel elektroda dan kabel massa tidak terpasang dengan benar dan rapat, apa akibat yang di timbulkan
ReplyDeleteBisa saja akan menimbulkan kecelakaan sewaktu mengelas atau paling tidak hasil pengelasan tidak sesuai dengan kriteria kerja, bahkan proses pengelasan bisa gagal ya ...
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaat melakukan las catat posisi 4G mengapa harus diberikan sudut kemiringan 3-5 derajat. Bagaimana jika kemiringan benda kerja melebihi sudut yang sudah ditentukan?
ReplyDeleteYang telah saya baca di materi pelajaran yaitu pada pembuatan kampung U dan J dapat dilakukan dengan dua cara salah satunya adalah dibuat dengan menggunakan teknik gas flame/gouging. Bisakah bapak jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik gas flame/gouging?
ReplyDeleteItu artinya untuk penyingkiran cepat logam yang tidak diinginkan, bahan dipanaskan setempat dan logam cair disingkirkan - biasanya dengan meniupnya. Proses arc atau gas oxyfuel normal dapat digunakan untuk melebur dan menyingkirkan logam dengan cepat. Nah ini adalah salah satu metode dalam mengerjakan pembuatan Kampuh U dan J itu, jadi bukan Kampung ya .... bagaimana Selsa ?
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteIya pak maaf, saya salah ketik .. iya benar maksud saya kampuh bukan kampung .. Baik pak saya paham atas jawaban yang bapak berikan .. Terimakasih atas koreksian dan jawabannya pak ....
DeleteAlhamdulillah pak, saya telah mengerjakan Ulangan Harian 3 dengan nilai 90 .. saya akan belajar lagi, supaya mendapatkan nilai sempurna yaitu 100 .. terimakasih pak atas bimbingan yang bapak berikan ..
DeleteSetelah saya membaca materi ini, pada pembuatan kampuh las menggunakan mesin potong pelat(guletin) berkemampuan besar, seperti Hidrolic Shearing Machine. Maksud dari Hidrolic Shearing Machine itu apa pak? Mohon jelaskan.
ReplyDeleteSetelah saya melakukan ulangan harian 3, saya mendapat nilai 70 dari 10 pertanyaan. Saya masih banyak kekurangan dan ingin memperbaikinya. Kepada pak eddy saya ingin meminta remedial untuk merubah hasil nilai ulangan saya menjadi lebih baik lagi. Terima kasih
DeleteSetelah saya membaca materi ini,bisakah bapa menjelaskan maksud dari kampuh V dan X (single vee dan double vee) mohon jelaskan maksud dan artinya pak
ReplyDeletePak berapakah ampere yang digunakan dalam posisi pengelasan 4G saat root agar saat pengelasan tidak terjadi cacat las?
ReplyDeletePak saya sudah membaca penjelasan tentang posisi pengelasan 4F&4G diatas tetapi dalam penjelasan diatas tidak di jelaskan elektroda apa saja yang di gunakan saat pemgelasan 4F dan 4G plat, kira-kira jenis elektroda apa yang digunakan dalam mengelas 4F dan 4G plat?
ReplyDeleteSaya Nurjaya pak
DeleteAlhamdulillah nilai ulangan harian 3 saya 80, saya benar 8 dari 10 pertanyaan, saya akan belajar lebih baik lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal
DeletePak saya sudah membaca materi ini, apakah sudut bevel yang tidak sesuai prosedur akan mempengaruhi hasil pengelasan penembusan 4F pak?
ReplyDeleteDalam penjelasan di atas apa yang akan terjadi jika saat membuat kampuh las kita membuatnya terlalu lebar atau melebihi yang ada di teori?
ReplyDeleteSaya mendapatkan nilai ulangan Harian Saya yaitu 80 dari 100. Saya berusaha meningkatkan lagi belajar nya agar mendapatkan nilai lebih baik lagi.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSetelah saya membaca postingan Blog dan Video ini saya mempelajari tentang TEKNIK PENGELASAN PELAT POSISI 4F DAN 4G DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL (SMAW)
ReplyDelete. Tapi disitu di jelaskan Teknik "gas/ flame gouging". Dan saya tidak mengerti tentang itu , mohon penjelasannya pak.
Setelah saya menonton video posisi pengelasan 4F dan 4G elektroda yang digunakan adalah E 7018 untuk mengelas jalur 1 sampai jalur 3. Apakah boleh pak untuk mengelas posisi 4F dan 4G menggunakan elektroda E 7016 untuk mengelas jalur 1 sampai 3? mohon dijelaskam pak terimakasih
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 70 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G
DeleteDalam materi pembelajaran yg saya baca, jika ingin membuat bevel, root face nya selebar 1-3. Namun apa yg akan terjadi jika membuat root face lebih dari lebar yg di tentukan? Dan apakah akan berpengaruh saat proses pengelasan?
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 70 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G
DeleteSetelah Saya melihat video tersebut Saya punya beberapa pertanyaan yaitu
ReplyDelete1. Apakah Ada sudut tertentu dalam melakukan pelaksanaan jalur 1 , 2 , Dan 3 Pak???
2. Lalu apakah Ada ukuran elektroda tertentu dalam mengelas jalur 1 , 2 , 3???
Sekian pertanyaan dari Saya yaitu Dicky Fernando semoga bapak bisa menjelaskan pertanyaan dari Saya terimakasih
Ulangan harian 3 Saya mendapatkan nilai 60 dari 10 soal , Saya belum mendapatkan nilai kkm , Saya berharap bapak memberikan soal kepada Saya untuk melakukan proses remedial
DeleteAtas perhatiannya terimakasih banyak
Dalam materi diatas sudah dijelaskan tentang beberapa cara mengayunkan elektroda, tapi apakah akan mempengaruhi kualitas sambungan yang signifikan jika kita hanya menarik elektroda saja (tidak mengayunkan elektroda)
ReplyDeleteDi Ulangan harian 3 saya, saya mendapatkan nilai 90 dari 10 pertanyaaan selanjutnya saya siap melaksanakan tugas pengayaan selanjutnya, sehingga saya bisa memperdalam semua materi yang bapak berikan dan menguasainya.Terima kasih atas ilmu yang telah bapak berikan kepada kami.
DeleteDari materi di atas ada beberapa cara untuk kampuh las, yang mana yang lebih baik dan mudah dan sering di gunakan?
ReplyDeleteSaya mendapatkan nilai ulangan Harian Saya yaitu 70. Saya berusaha meningkatkan lagi belajar nya agar mendapatkan nilai lebih baik lagi.
DeleteSetelah saya menonton video pengelasan posisi 4F, saya melihat gerakan elektroda terlalu cepat, apa yang terjadi jika gerakan elektroda terlalu lambat pak?
ReplyDeleteSaya sudah melakukan Ulangan harian 3 dan saya mendapatkan nilai 60 dari 10 soal , Saya belum mendapatkan nilai kkm , Saya harap bapak memberikan soal remedial kepada Saya untuk memperbaiki nilai yang kurang,
DeleteAtas perhatiannya terimakasih banyak pak
Setelah saya melihat video pada materi Pengelasan 4F dan 4G , kenapa posisi elektroda tegak ke atas ? Mohon Jelaskan Pak mana posisi elektroda yang lebih baik dan yang benar dalam mengelas 4F dan 4G
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 60 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G
DeleteSetelah saya baca dari materi diatas apakah sinar las bisa mempengaruhi hasil pengelasan?
ReplyDeleteUlangan harian 3 saya mendapatkan nilai 80 dari 10 pertanyaaan . saya masih ada kekurangan dan saya ingin memperdalam hingga tuntas sehingga materi saya kuasai, Dan bisa mendapatkan nilai yg lebih memuaskan lagi dari sebelumnya.
DeletePak setelah saya membaca materi pada sambungan sudut atau t posisi di atas kepala secara umum tidak melakukan ayunan gerakan elektroda hanya di tarik? Bagaimana cara menarik nya pak
ReplyDeleteSetelah saya membaca materi ini,pada sambungan T berapakah panjang benda kerja standar untuk uji profesi las pak?
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 70 pada Ulangan Harian 3, dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G
DeleteSetelah saya membaca materi ini 4G DAN 4F, kenapa sambungan sudut T posisi di atas kepala elektroda tidak dilakukan gerakan ayunan pak?
ReplyDeleteUlangan harian 3 saya mendapatkan nilai 90 dari 10 pertanyaaan. Selanjutnya saya siap melaksanakan tugas pengayaan berikutnya dan saya ingin memperdalam hingga tuntas sehingga materi saya kuasai. Terimakasih atas ilmu yang telah berikan kepada kami .
DeleteSebenarnya untuk posisi di atas kepala, baik pengelasan 4F maupun 4G tidak masalah di ayun Hans, hanya saja dalam pembelajaran awal ini kalian bpk sarankan untuk tidak diayun gerakan elektrodanya ya, prinsipnya gerakan elektroda itu dapat di ayun atau tidak tergantung dengan kondisi pengelasannya.
DeleteSetelah saya membaca materi diatas, bagaimana cara melakukan peletakan atau penempatan pada bahan dan elektroda yang baik dan benar, mohon dijelaskan pak. Makasih pak.
ReplyDeleteSetelah saya melakukan ulangan harian 3, saya mendapatkan nilai 90 dari 10 soal yang telah berikan. Saya siap untuk melaksanakan pengayaan berikutnya untuk bisa mendapatkan nilai yang tuntas. Terimakasih pak telah memberikan ilmu kepada kami.
DeleteSetelah saya membaca materi diatas ,cara mengatasi undercutt pada posisi pengelasan 4F dan 4G ? Mohon penjenjelasan nya pak
ReplyDeleteUlangan harian 3 saya mendapatkan nilai 80 dari 10 pertanyaaan . saya masih ada kekurangan dan saya ingin memperdalam hingga tuntas sehingga materi saya kuasai. Terimakasih atas ilmu atas bapak yang berikan kepada saya .
DeleteSetelah saya baca di atas pembuatan bevel di buat harus merata. Jika dalam pembuatan bevel tidak rata satu sama lain apa yang terjadi ?
ReplyDeleteSaya mendapatkan nilai ulangan Harian Saya yaitu 80.
DeleteSaya berusaha meningkatkan lagi belajar nya agar mendapatkan nilai lebih baik lagi.
Saya sudah membaca materi diatas. Bagaimana hasil lasan jika gerakan elektroda kita tidak terkontrol?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDari materi di atas yang saya baca, pada pembuatan kampuh las, apakah Mesin pemotong gas lurus (Straight Line Cutting Machine) bisa memotong untuk pipa? Kalau tidak mengapa? Mohon di jelaskan pak.
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 70 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G
DeleteSetelah saya melihat video pengelasan 4f dan 4g, saya ingin bertanya pak di video mengelas dari arah kiri ke kanan apa di perbolehkan pak mengelas dari arah kanan ke kiri untuk posisi4f ?
ReplyDeleteAlhamdulillah Ulangan harian 3 saya mendapatkan nilai 80 dari 10 pertanyaaan .Terimakasih atas ilmu yang bapak berikan kepada saya.
DeleteBerapa nomer kacamata las hitam saat mengelas posisi 4F dan 4G ?
ReplyDeleteSaya Wilda Nurjanah
DeleteSaya mendapatkan Nilai 70 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G
DeleteYang menjadi dasar dalam menentukan nomor kacama hitam yang kita pakai dalam pengelasan adalah besarnya ampere jadi bukan posisi pengelasan ya ... jadi misalnya Wilda mengelas 4F atau 4G dengan menggunakan arus sebesar 90 ampere, baikn ya gunakan nomor 10 atau 11, makin besar amperenya makin gelap juga kaca matanya yang artinya makin besar nomornya ....
DeleteSetelah saya membaca materi di atas, mengapa hanya kampuh I yg tidak memerlukan persiapan kampuh las?
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 70 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G.
DeleteSaya sudah melihat video pengelasan 4f dan 4g, saya ingin bertanya pak untuk posisi pengelasan 4g untuk jalur ke 3 lebih baik di ayun atau di tarik pak karna di video untuk jalur ke 3 tidak di ayun pak ?
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 70 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G.
DeleteSetelah saya membaca ini.. saya ingin bertanya apa perbedaan kampuh v dan x..? Mohon penjelasanya pak?
ReplyDeleteAlhamdulillah saya mendapatkan nilai 80, pada ulangan harian 3, saya akan belajar lebih giat lagi untuk mendapatkan nilai yang sempurna..
DeleteJika Rafli mengelas dengan tebal material 8-12 mm gunakan kampuh V dan jika mengelas dengan tebal material di atas 12 mm maka disarankan menggunakan sambungan double V atau juga dapat disebut dengan kampuh X. Karena dengan kampuh X maka hasil penetrasi las – lasan yang didapatkan akan lebih baik.
DeleteDari materi yang saya baca diatas, apakah sudut elektroda terhadap garis tarikan elektroda harus sesuai dengan ketentuan?
ReplyDeleteSaya mendapatkan nilai ulangan harian yaitu 80 dari 100. Saya akan belajar lagi supaya mendapat nilai yang lebih bagus.
DeleteSaya telah membaca materi yang ada diatas mengenai pengelasan 4F dan 4G, dan pada materi tersebut ada prosedur umum mengenai hal-hal yang menyangkut keselamatan, namun bila semua persiapan sudah terpenuni tetapi kondisi badan kita sedang kurang baik dan hal itu harus tetap kita laksanakan. Apa yang harus kita lakukan demi mengelas dengan hasil yang maksimal?
ReplyDeleteSaya mendapatkan Nilai 60 pada Ulangan Harian 3 , saya masih di bawah KKM dan saya masih perlu remedial serta pengayaan. Untuk itu saya berterima kasih kepada bapak atas pembelajaran materi 4F dan 4G.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete